Toko Buku Favorit + Diskon di Surabaya

Salah satu hobi yang masih bertahan sampai saat ini adalah mengunjungi toko buku entah itu hanya sekedar numpang baca, menunggu isteri yang sedang belanja, atau memang berniat untuk membeli. Bagiku mengunjungi toko buku itu seperti sedang berwisata pengetahuan, sensasinya mungkin seperti menggunakan pintu kemana sajanya Doraemon. Hobi baca gratis ini sebenarnya sudah sejak lama aku miliki sejak aku duduk di bangku SMP Negeri 1 Pacitan. Hanya saja waktu itu belum ada toko buku sekelas Gramedia (mungkin sekarang juga masih belum ada CMIIW), yang ada hanyalah taman bacaan yang bernama Samudera. Taman bacaan itu menyewakan komik komik seperti Tapak Sakti, Dragon Ball, Kungfu Boy dan tentu saja Doraemon Nah betapa senangnya saat aku mulai kuliah di Surabaya menemukan banyak sekali toko buku dengan koleksi koleksi yang luar biasa (sok sok-an seperti mau mborong). Gramedia Royal Plaza

Favorit pertama adalah Toko Buku Gramedia Royal Plaza. Gramedia Royal Plaza ini memang bukan yang terbesar di Surabaya tetapi yang terdekat dari rumah, hanya perjalanan sekitar 15 menit dari rumah. Keunggulan Gramedia yang tak dapat ditandingi oleh toko buku lainnya adalah kenyamanannya.  Mulai dari area yang luas dan selalu sejuk, cara penataan bukunya yang memudahkan untuk dicari, komputer yang memudahkan pengunjung untuk melakukan pencarian buku sendiri, jumlah koleksinya yang luarbiasa, pramuniaga yang ramah dan sampel buku yang sudah terbuka plastiknya sehingga membantu pengunjung untuk menentukan apakah buku itu layak beli atau tidak. Biasanya ritual pertamaku saat tiba di sana adalah menuju rak best seller book karena kuanggap buku best seller pasti punya suatu value. Sayangnya akhir akhir ini sering muncul buku best seller yang sebenarnya menurutku tidak layak untuk dibaca apalagi dibeli (ya ini subyektif sekali memang). Dengan segala kenyamanan yang dimiliki oleh Gramedia, maka sangat wajar jika untuk hari hari normal jarang sekali ada diskon kecuali untuk terbitan Gramedia sendiri dan itupun juga harus memakai kartu kredit. Kalaupun tetep pengen dapet diskon sepertinya harus menunggu even tertentu seperti tahun ajaran baru atau harus membeli secara online di sini. Untuk koleksi buku terlengkap di Surabaya, silahkan berkunjung ke Gramedia Expo di JL Basuki Rachmat. Kalau di Jakarta yang terkenal adalah Gramedia Matraman, maka di Surabaya ya Gramedia Expo ini. Selalu menyenangkan jika berkunjung ke Gramedia Expo untuk widow shopping dan setelah itu leyeh leyeh di cafe The Library sambil menikmati secangkir latte dan free wifi

Favorit kedua adalah Rumah Buku. Toko Buku ini terletak di Jalan Ngagel Jaya no. 41 satu deret dengan toko buku petra toga mas dan toko buku uranus. Keunggulanya adalah diskon 20% untuk hampir semua buku, diskon 25% untuk novel novel, dan diskon 30% untuk buku buku tertentu. Walaupun kalah lengkap jika dibandingkan dengan gramedia, tetapi terkadang ada juga buku yang tidak ada di gramedia, namun tersedia di rumah buku. Contohnya buku Variasi Makanan Sehat Bayi MPASI karya Wied Harry ternyata setelah keliling ke banyak toko buku ketemunya di Rumah Buku. Saran perbaikannya adalah pramuniaganya yang gampang bingung dan gugup jika ditanya mengenai stok dan letak buku. Untuk info lebih lengkap tentang rumah buku silahkan like facebook page-nya di sini. Update : Penataan display di Rumah Buku sekarang semakin rapi dan menarik

Favorit ketiga adalah Toko Buku Media Idaman. Toko Buku ini terletak di Jalan Kedung Thomas II / 44A (Menur Pumpungan). Gampangnya pergi aja ke STIESIA lalu tanya ke penduduk sekitar, InsyaaLlah ketemu. Toko Buku ini 80% koleksinya adalah buku buku tentang Islam. Mau cari Al-qur’an, Hadits, Shiroh, Kitab Kitab, cerita sahabat nabi, novel religi, atau buku buku lain yang tetap bernafaskan Islam semua ada di sini. Diskonnya 30% untuk hampir semua buku buku Islam dan 10-20% untuk buku buku umum. Kalau saja jaraknya tidak jauh dari rumah, toko buku ini akan saya prioritaskan lebih dahulu jika saya mencari buku, karena lebih baik belanja ke saudara sesama muslim terlebih dahulu. Dalam setahun mungkin saya hanya mengunjungi 2-3 kali, tetapi tiap kunjungan saya bisa “kalap” dengan memborong banyak buku. Jika sudah berada di sana, dengan insting thin slicing ala malcolm gladwell saya dengan cepat bisa menganalisis sebuah buku layak atau tidak untuk dibeli. Sekedar saran buat Media Idaman, tolong agar disediakan lemari pendingin yang berisi minuman gelas, botol atau kaleng agar pengunjung tidak kehausan. Satu lagi blognya tolong diperbaiki atau diganti saja dengan facebook page fans. Tak melulu soal tampilan tapi lebih pada informasi terkait promo diskon, buku-buku baru, review buku-buku best seller, komunikasi yang proaktif, serta meminta bantuan penulis penulis terkenal untuk meng-endorse lewat twitter. Update 2015 : Toko Buku Media Idaman telah berubah nama menjadi Toko Buku Media Anda, mungkin pemiliknya sudah berubah.

Favorit keempat adalah Toko Buku Uranus. inilah toko buku pertama yang kukunjungi pada awal awal tinggal di di Surabaya. Wajar saja saat itu selain Toko Buku di Blauran dan Tukang Fotocopy, Uranus adalah  salah satu jujuganku saat ingin mencari Buku Kuliah. Biasanya aku membeli buku kuliah di Uranus karena di Blauran tidak ada bajakannya, jika di fotocopy cetak ulang hasilnya jelek, atau harga buku asli tersebut sudah kuanggap sesuai dengan kualitasnya. Pada saat itu tahun 2000 awal Uranus ini merupakan penantang langsung Gramedia. jumlah koleksinya memang masih kalah jika dibandingkan dengan Gramedia, namun Uranus jeli sekali dalam memilih buku yang ditawarkan kepada Konsumen. Uranus seolah mengerti kalao Dosen di Kampus D (misalnya) merekomendasikan buku tertentu. Uranus juga pintar memilih buku buku yang lagi ngetop. Diskonnya hampir merata 20% untuk sebagian besar buku. Kelemahan terbesarnya adalah tempat parkirnya yang kurang nyaman.

Favorit kelima sudah bisa ditebak, ya Toko Buku Toga Mas. Aku sangat menyukai konsep Togas Mas di Jalan Diponegoro. Berbentuk sebuah rumah yang teduh dengan banyak kamar yang masing masing kamar berisi kelompok buku buku sejenis. Misalnya ada kamar buku kedokteran, kamar buku ekonomi, kamar alat tulis kantor, serta Halaman belakang yang berisi Novel dan komik. Bahkan dulu lebih asyik karena ada tempat nongkrongnya plus cafe untuk baca buku. hanya saja cafe itu sekarang sudah tidak ada lagi. Sebagai Toko Buku yang memposisikan dirinya sebagai “Toko Buku Diskon” rasa rasanya kurang pas. Pasalnya  Diskon yang ditawarkan sangat nanggung hanya 15%.

Last but not least jangan lupakan Legenda Toko Buku Indonesia yang bernama Toko Buku Gunung Agung (TGA). Toko buku ini berdiri di Indonesia pada tahun 1953 jauh lebih dulu dibandingkan dengan Gramedia yang berdiri tahun 1970-an. Dalam perkembangan selanjutnya karena TGA kurang beradaptasi dan responsif terhadap kondisi pasar dan pesaing, maka Gramedia dengan jaringan Kompas Gramedia yang meraksasa dengan mudah menyalipnya. Toko Buku ini didirikan oleh seorang pemuda bernama Tjio Wie Tay yang kemudian menjadi muallaf pada usia 50 tahun dan terkenal dengan nama Haji Mas Agung. Terakhir kali mengunjungi TGA Delta Plaza setahun silam, kondisinya benar benar tertinggal oleh Gramedia. Jika terus dibiarkan tentu Toko Buku Legendaris ini akan gulung tikar. Untungnya aku mendengar kabar bahwa TGA telah melakukan serangkaian program untuk bangkit kembali melalu program “Kembali ke Gunung Agung”. Program baru ini seharusnya sudah mulai terlihat di Toko Buku Gunung Agung Grand City Surabaya.

Favorit terupdate adalah Toko Buku Murah Online Surabaya (TBMO). Toko Buku yang beralamat di Jalan Dharmahusada ini menerapkan harga member. artinya kalau mau diskon maksimal (25%) harus mendaftar sebagai member dengan biaya pendaftaran Rp 50 ribu dan mendaapat hadiah gratis botol lock and lock atau flasdisk. tapi kalau gak jadi member, diskon bukunya rata-rata cuma 8%. kelebihan lain toko buku ini parkirnya nyaman dan gratis.

toko

Sumber Gambar : disini, sini, sini, sini, sini

29 respons untuk ‘Toko Buku Favorit + Diskon di Surabaya

  1. 1. aku belum pernah ke Media Idaman (walau sering dengar) dan Togamas Diponegoro (padahal pengen banget)
    2. Terakhir kali ke Rumah Buku, belum ber-AC. Sekarang gimana?
    3. Uranus bangunannya terlihat lama & kurang ergonomis rak-raknya
    4. Gunung Agung sebenernya 11/12 lho ya sama Gramed: ada di mal-mal, interiornya sama bagusnya, bukunya banyak. Tapi emang Gramedia yang memang udah punya brand lebih nyaman 🙂 Jarang diskon itu SETUJU BANGET, haha. Dan di Gramed TP lah saya bertemu Raditya Dika :)))

    1. 1. Silahkan mencoba berkunjung Ke Toga Mas sembari mampir ke Kebon Binatang Surabaya. Media Idaman jauh lebih dekat dengan kosmu ketimbang PJB 😀
      2. Belum dan akan selalu belum, kecuali diskonnya hilang
      3. Yup
      4. Saya ke Gramed Expo ga pernah ketemu M.Fauzil Adhim malah ketemu Pety, Lutfa, & Bukik simaluwatuku wekeke…

  2. Media Idaman, pernah denger tapi blm pernah nyoba, nice info 🙂
    btw, SMP Negeri 1 Pacitan? sampe sekarang memang blm ada toko buku sekelas gramedia kok, setauku 😀

    1. Yoi itu almamaterku mbak. Tambahan info Media Idaman buka jam 8 pagi sampai jam 5 sore dan hari minggu tutup. Makanya aku jarang kesana coz cuma bisa kesana pas hari sabtu

  3. Nek mahasiswa suroboyo jaman milenium, pasti sobone Uranus cak..
    Salah satu terobosan yang paling hebat di jamannya adalah adanya sampul plastik dengan lem odol
    Cuman sekarang ini perkembangannya gimana ya? Sudah lama gak ke uranus, seringnya ke Gramedia Manyar atau Petra Toga Mas

    1. Masih cak, di tempat lain sekarang sudah juga ada layanan sampul plastik. tapi tetep aja bayar :-D. terobosan yang sekarang dilakukan oleh toga mas adalah garansi tidak puas buku diganti dengan harga yg sama

  4. Buku memang memiliki daya tarik tersendiri bagi orang-orang pecinta berat buku 😀
    Saya sendiri menyukai kegiatan membaca dan lumayan sering membawa serta buku ke dalam angkot, lumayan membaca beberapa lembar sambil menunggu sampai di tujuan.
    Pernah pula saya kalap membeli buku, hahaha… setelah itu sangat merana di akhir bulan 😀

    1. kalau mas rumah blog pasti juga suka baca karena membaca dan menulis itu kan bagai 2 sisi mata uang. hahaha…kalao gitu kalapnya di akhir bulan saja biar tidak merana di akhir bulan 😀

    1. Ada di fans page-nya Pustaka Alinea Surabaya. Enaknya di sini pembeli tinggal menunggu di tempat (barang diantarkan ke domisili Surabaya). Walaupun konvensional tapi kelebihannya itu membayar kalau barang (buku) diterima dalam keadaan baik. Jadi aman, gak repot dan mudah. Lumayan saya hemat waktu dan tak perlu berpanas-panas.

    1. Wah baru tahu saya kalo di petra togamas dapet sampul gratis, terimakasih infonya. Minggu kemarin saya sempet beli buku umum di rumah buku dan ternyata juga dapet sampul gratis juga (jika minta)

Tinggalkan Balasan ke Afif Arifin Batalkan balasan